Buat Para Istri, Janganlah Berhutang tanpa Sepengetahuan Suamimu...Yang Setuju Silahkan Share.

Wahai beberapa istri sempatkah berutang tanpa ada sepengetahuan suami? Misalnya kredit panci, kredit baju, kredit tas, atau betul-betul berutang uang pada orang lain tanpa ada di ketahui suami? Sebenarnya, bolehkah seorang istri berutang tanpa ada sepengetahuan suaminya?

Jawabannya pastinya bisa demikian beragam bergantung keadaan, misalnya berapakah besar duit yang dipinjam, dan untuk kebutuhan apa sang istri berutang. Selain itu, butuh juga diperhatikan apakah waktu berutang sang istri mempergunakan barang sebagai jaminan? Apabila ya, barang miliki siapakah yang digunakan sebagai jaminan?

 Apabila jumlah utang cukup kecil dan masih tetap bisa diakukan sendiri oleh istri, contoh sekedar hanya utang sayur-mayur, utang baju yang bisa dicicil bulanan, atau utang peralatan dapur yang murah meriah, mungkin saja tak perlu memberitahu suami juga tak masalah, terutama apabila tanda-tanda suami tidak mau ribet dengan masalah remeh.

Walaupun itu apabila jumlah utang mencapai angka yang cukup penting, terutama sampai harus menjaminkan satu hal, misalnya surat tanah, BPKB kendaraan, dan barang itu yakni aset miliki suami atau miliki berbarengan pada suami istri, jadi sudah sepatutnya istri memohon izin lebih dahulu pada suami waktu bakal mengagunkan aset itu. Bagaimana juga apabila berjalan satu hal yang buat istri tidak bisa melunasi utang, jadi walaupun suami tak berkewajiban melunasi utang istri, namun bisa di yakinkan suami akan turut bertanggungjawab pada utang yang dimiliki sang istri.

Oleh karena itu, untuk sebagian istri, c4mkanlah bila begitu utama membuat perlindungan diri dari jer4tan utang! Terutama saat ini utang bukan hanya untuk kepentingan riil namun sudah jadikan pola hidup. Bukan hanya dalam beli kendaraan ataupun tempat tinggal, bahkan semuanya type barang dapat juga dicicil, mulai dari gadget, make-up, dan yang lain. Hal sejenis ini tampak remeh, namun sebenarnya begitu memiliki resiko karena apabila utang sudah jadi pola hidup, akan merasuk sebagai tanda-tanda diri yang berbentuk boros atau terlalu berlebih, na’udzubillah min dzalik.

Sumber : ummionline. com

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :