Linawati, salah seorang karyawati counter itu menerangkan satu narasi unik tetapi nyata yang berjalan di counter tempatnya bekerja. Wanita asal Demak itu membuka, beberapa hari lalu ada seorang lelaki kenakan pakaian l.u.s.u.h yang inginkan beli satu smartphone di counternya.
“Tak ada satu juga teman-teman penjaga counter saya yang ingin menyikapi bapak itu. Selanjutnya saya yang mel4yan!nya” ungkap Linawati.
Kata bijak mengemukakan jangan pernah menilainya buku hanya dari sampulnya. Walaupun pepatah itu sudah dikira kuno, namun juga masihlah bisa dibuktikan kebenarannya sampai saat ini.
Ya, kita tidak bisa menghakimi orang lain hanya dengan saksikan luarnya saja. Karena belum pasti orang yang gunakan baju serba wah itu betul-betul orang
‘punya’ dan belum juga pasti orang yang kenakan pakaian ala kadarnya itu orang tidak dapat. Sayangnya, kata bijak diatas nampaknya tidak betul-betul dihayati oleh sebagian karyawan dan karyawati di counter itu.
Namun karena hanya pakaiannya l.u.s.u.h dan comp4ng camp! ng seperti belum disetrika, serta memakai sandal jepit, tidak ada satu juga karyawan maupun karyawati counter itu yang menginginkan mel4y4ni bapak p.a.r.u.h baya itu.
Semuanya pegawai counter tampak ribet mel4y4ni konsumen lain, jadi ada banyak karyawati yang berc3ngkr4ma keduanya saat bapak itu melihat-lihat, tidak ada ajukan pertanyaan bahkan sekalipun tidak menegur calon konsumen yang diduga miskin itu.
Linawati yang saksikan sikap a.c.u.h tidak a.c.u.h dari karyawan itu juga selanjutnya selekasnya turun tangan dengan mendekati bapak itu dan ajukan pertanyaan apa yang dapat dibantu.
“Tak ada satu juga karyawan yang menginginkan mel4d3ni bapak itu. Selanjutnya saya yang baru saja selesai istirahat yang mel4yan!nya” tuturnya, Senin (14/3).
Tidak disangka-sangka, kenyataannya pria itu akan memborong smartphone seharga Rp. 2 juta sejumlah 25 buah dan dia bayar dengan uang tunai. Lihat segepok uang yang dibawa bapak itu, sebagian rekannya sesama karyawan di counter heran dan selekasnya berlomba menolong layanan untuk calon konsumen yang sudah diabaikannya tadi.
Kenyataannya pria itu yaitu owner satu layanan travel umroh dan haji serta yang mempunyai satu restoran terkenal di kota itu. Dia miliki kemauan membelikan semua karyawan di kantornya dengan smartphone yang menginginkan dibeli sebagai bonus maksud di perusahaan travelnya.
“Alhamdulillah sesudah saya mel4y4ni beliau dengan ramah, saya selekasnya diberi uang tip Rp 1 juta dan ditransferkan pulsa Rp 200 ribu. Rejeki anak sholehah, ” kata Lina dengan tersenyum.